TERKINI....... DAN PERLU DITERUSKAN....PERTUKARAN PELAJAR TANGKAL RADIKALISME

Selamat siang... budaya yang sangat bagus......
Budaya pertukaran pelajar bermakna lebih dari sekedar pertukaran budaya semata. Justru, program-program pertukaran pelajar terutama ke luar negeri dapat menjadi upaya pencegahan radikalisme berkembang di kalangan generasi muda.

Budayawan nasional Taufik Ismail menuturkan, melalui pertukaran pelajar, siswa dapat mendapatkan pemahaman yang lebih mengena terkait perbedaan yang ada di lapisan masyarakat dunia. Pemahaman yang mereka dapatkan itulah, menurut dia, poin penting yang dapat mencegah mereka dalam melakukan tindakan radikal.

 


"Mereka yang mengalami pertukaran pelajar, akan mengalami kondisi perbedaan budaya dimana mereka tinggal sementara waktu. Dengan latar belakang keluarga yang berbeda, mereka tidak hanya mempelajari budaya namun juga menjalin persahabatan. dari situ ide-ide atau pemahaman akan arti perdamaian akan tertanam dalam benak mereka," ujarnya ketika ditemui di Jakarta.

Pria yang juga merupakan pendiri dan Ketua Dewan pembina Yayasan Bina Antarbudaya itu menuturkan, mereka kemudian akan menjadi bibit-bibit generasi yang antiradikalisme. Karena itu, menurut dia, program-program pertukaran pelajar harus lebih banyak didorong terutama oleh pemerintah.

Adapun program pertukaran pelajar yang dilakukan Yayasan Bina Antarbudaya telah berlangsung selama 31 tahun. Ketua Dewan Pengurus Yayasan Bina Antarbudaya Asmir Agoes menuturkan program tersebut bekerjasama dengan AFS Intercultural Programs yang telah berlangsung selama 60 tahun di lebih dari 50 negara di dunia.

Total telah terdapat sebanyak 3.698 siswa tingkat kelas X SMA yang mengikuti program tersebut, sejak 1956. Mereka disebar di 32 negara selama masing-masing satu tahun menjalani masa pertukaran pelajar. Adapun terdapat 1.685 siswa asing dari 29 negara yang pernah tinggal dan merasakan pertukaran pelajar di Indonesia. Menurut dia, program ini selalu digelar setiap tahunnya, dengan terlebih dulu melakukan seleksi terhadap pendaftar.

"Indonesia saat ini menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN dimana kesempatan untuk bekerja antarbudaya dan antarnegara semakin terbuka lebar. Generasi muda harus dilihat tidak lagi sebagai masa depan, namun merupakan agen perubahan," tuturnya. (Siska Nirmala/A-147)***
Tags


Demikian yang dapat kami informasikan.. semoga dapat bermanfaat.

0 Response to "TERKINI....... DAN PERLU DITERUSKAN....PERTUKARAN PELAJAR TANGKAL RADIKALISME"

Post a Comment